Waktu Aku sama Bapak

By mayasithaarifin.blogspot.com - Minggu, Februari 12, 2017

11 Februari 2017.

Perjalanan Denpasar-Surabaya.

Hujan. Seminggu ini Bali diguyur hujan, awet sekali. Berita di  Kintamani terjadi bencana longsor dan menewaskan 12 warga. Longsor juga terjadi di Gitgit, lalu lintas Denpasar-Singaraja.
Nyesss... rasanya hati dibawa sedikit kembali ke masa-masa di masa lalu.

***

Singaraja


Aku lupa saat itu umur aku berapa. Aku masih kecil, mungkin enam tahun atau mungkin kurang, lupa tepatnya. Aku lihat langit itu berbentuk seperti kubah mushola dekat rumah. Tiap kali melihat langit, ia berbentuk seperti payung. Bapak bilang itu namanya cakrawala. Aku ingat sekali. Saat aku tumbuh besar aku tahu bahwa cakrawala adalah lekung langit, kaki langit; tepi langit; batas pemandangan; horizon.

Bapak suka sekali mengajakku main ke pantai. Karena kebetulan rumah kami di daerah pesisir. Air laut dekat rumah kami warnanya biru. Bapak bilang warna air laut ga cuma biru ada hijau.

"Apa lagi?" Tanyaku memandang biru laut dari pantai.

"Ga ada, Lok, cuma dua warna aja, biru sama hijau" Jawab Bapak saat itu dengan sabar.


Bapak adalah pengemar J-Lo, Jennifer Lopez. Saat itu aku melihat videoclip J-Lo menyanyikan Lets Get Loud-nya di Piala Dunia 2002.

"J-Lo itu multitalent banget, pinter akting bisa nyanyi bisa nari dan semuanya bagus, ga ada yang jelek. Ga semua artist bisa kayak J-Lo" Ucapnya bersemangat. Aku ingat sekali ekspresi sumringahnya waktu itu.

Bapak juga menyukai Scorpion.

"Mereka legenda" katanya waktu itu. Dia menceritakan banyak hal tentang lagu Scorpion, terutama Wind Of Change-nya yang saat itu aku tidak mengerti apa. Setelah aku duduk di bangku kelas sembilan SMP aku baru benar-benar mengerti bahwa mereka benar-benar legenda. Dan Wind Of Change-nya adalah saksi runtuhnya Uni Soviet dan sekutunya di Eropa Timur, termasuk Jerman. Oke, aku dan Bapak mulai mempunyai sesuatu yang sama sekarang; kami sama-sama menyukai Scorpion.

Bapak suka nonton film, film Hollywood terutama, film Mandarin dia juga suka. Aku juga suka nonton, aku suka nonton film kartun. Saat itu Shrek booming dan aku jatuh cinta dengan tokoh Donkey yang menikah dengan Dragon yang menjaga Fiona dan mempunyai anak aneh tapi lucu, Dronkeys. Bapak selalu menemani tiap kali aku nonton Shrek. Oke, mungkin kita bisa kompak saat-saat tertentu.

Dari rumah kami gunung terlihat  kecil di siang hari. Kadang kalau langit mendung jadi tak terlihat sama sekali.

"Gunungnya mana?"

"Gunungnya deket kok. Di Kintamani. Kalau di Jalan yang mau ke Bedugul, gunungnya keliatan lebih besar" Jelasnya.


Semakin aku tumbuh besar, kami seperti menjauh, mungkin aku yang mulai menjauh gegara sok sibuk sama urusan belajar menjadi gede. Perbedaan kami menjadi semakin banyak dan rumit. Hampir semua hal kami debati. Ditambah aksi sok ngambekku. Bapak keras kepala akupun juga begitu.
Aku ingat terakhir kali kami kompak adalah karena acara Shaun The Sheep di MNCTV, kami sama-sama penonton setia kartun ini.

"Bapak sama anak tontonannya sama. Kartun aja diliiat. Kapan besarnya" keluh Bu Mama.
"Iyah, kartunnya yang ini beda. Kartunnya kelihatan nyata seperti boneka. Pertenakannya juga. Aku heran yang gambar gimana?" jawab Bapak waktu itu.

---


Aku tampung tentang cakrawala, tentang air laut warna biru dan warna hijau, serta gunung di Kintamani.

Aku tumbuh menjadi besar dan Bapak menjadi semakin tua. Semakin tua semakin mengkhawatirkan banyak hal tentang aku. Protektinya semakin super. Sementara aku mulai ingin mengetahui banyak hal tentang cakrawala, air laut dan gunung.

"Anak perempuan baik-baik itu gakeluar rumah, gangeluyur" katanya tegas. Akhirnya aku selalu pergi tanpa restu Bapak. Pikirku, kalau aku nunggu restunya kapan aku jalan. Ga akan. Aku jadi anak rumahan sampai ayam bosen erami telur-telurnya. Aku memutuskan untuk tinggal di Denpasar dan bekerja disana, menjauh dari Bapak. Ga ada pertengkaran dan debat kecil yang hampir tiap hari kita lakukan. Bahkan aku bisa bebas pelihara kucing. Bapak ga suka kucing.

Kami semakin jauh dan menjadi jarang berkabar. Sama-sama kepala batu dan aku terlalu batu dengan ngambekku.

---

Hingga hari ini, perjalanan terjauhku, ke Surabaya dari Denpasar sendirian. Aku ga pernah bilang sama Bapak aku tiap kali mau kemana. Pasti Bapak bakal ngomel duluan. Ngomel ini itu yang bikin debat dan acara ngambek makin panjang. Ga bilang pun Bapak selalu tahu kalau aku keluyuran lagi dan lagi. Tentu saja omelannya bikin suasana di antara kita semakin panas dan berjarak. Dan sekarang,

"Assalamua'alaikum. Bapak?"

"Wa'alaikumsalam. Iyah? Kenapa, Lok?" Suaranya dari sebrang sana bikin hati makin nyesss.

"Bapak May uda di Surabaya sekarang"

"Sekarang, Lok? Loh? Jadi?" Ucapnya kaget. Hening. Ada tarikan napas berat dan panjang terdengar.

"Iyah, baek-baek nae di sana ya!" Lanjutnya.

"Iyah. Bapak disana ujan?"

"Terus ujannya belom berenti"

"Bapak jangan ujan-ujanan ya. Nanti masuk angin" Ada senyap sesaat.

"Iyah. Bapak ga apa-apa disini. Yang penting Elok jaga diri baek-baek disana!"

"Iyah, Pak"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Ada perasaan lega. Gatau kenapa.

"Dek, diturunin di Pabean kan?" Kata Sopir mengagetkanku. Aku tergagap, menggangguk.

"Bapaknya sering ujan-ujanan?" Tanyanya.

"Ga. Bapak saya jualan. Pedagang kaki lima di depan pertokoan. Jadi saya takut kalo dia keujanan" Jawabku. Sopir tersenyum.

---

...

I know that you love me
And soon you will see
You were meant for me
And I was meant for you.
I go about my business, I'm doing fine
Besides what would I say if I had you on the line?
Same old story, not much to say
Hearts are broken, everyday.

...
~Jewel-You were meant to me

  • Share:

You Might Also Like

69 komentar

  1. dimasa kecil bersama bapak tak akan terlupakan, nonton tv bareng, makan bareng kadang debat-debat kecil, ngambek ah kangen bapak ku yg sekarang damai di sisiNya aamiin
    masih bisa menyapamya dan mendengar suaranya tentu kebahagiaan yg tak mungkin aku tukar
    terima kasih say ceritamu dengan bapak membuatku klepek2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya kalo uda cerita yang berhub sama ortu pasti bikin klepek2 deh

      Hapus
  2. Waa.... Ini ceritanya mengingatkanku, kenangan bersama bapak. Aku dan bapakku juga sama sama keras kepala.

    Bapakku juga gitu selalu suka melarang-larang kalo kemana-mana. Tapi bedanya aku mau bilang kalo udah pulang, biar gak khawatir.

    Waa.. warna lautnya, cantik :)

    BalasHapus
  3. Bapakku baik, pendiam dan suka mengalah. Hampir tidak pernah marah mungkin karena saya juga nggak macam-macam yaa. Sekarang beliau sudah pensiun, bertambah tua dan geraknya jadi pelan. Untung kedua orang tua sekarang tinggal bersama saya jadi bisa menemani dan tahu kondisi beliau berdua.

    Semoga Allah selalu membahagiakan bapak dan ibu, di dunia dan akherat, aamiin :)

    BalasHapus
  4. aku kadang juga sering gitu
    baru nyesel pas traveling sendirian, pas kesasar, pas uangku mau habis,,, pas diboongin orang di jalan, mewek deh



    lho lagi di Surabaya mbak, jangan lupa mampir ke Malang mbak,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku pengennya mampir ke malang lagian disana ada temen travel juga ketemu pas naek ijen duluu.

      tapi sayangnya dijemput sama driver kantor jadi gabisa kemana2 huhuhuhu

      Hapus
  5. Laki mah gitu. Nggak ngeliatin kalo sayang tapi sbnrnya sayangggg bgt pake caranya. Papa jg gitu.

    Btw, aku di surabayaaaa lhoo 😋

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wehehehehehe...
      Aku kemaren di daerah rungkut 2 minggu

      Surabaya lebih panes dari bali

      Hapus
  6. Kan bapaknya udah gede, ya kali maen ujan2an
    .
    Hmmm trus kalo laut merah sama laut hitam itu warnanya bukannnya biru atau hijau y?
    Kalo warnanya biru, kenapa dinamain laut merah sama laut hitam
    Harusnya kan sesuai warnanya
    Kenapa coba
    .
    Wah bapak kamu suka nton kartun juga y
    Hmm bapak kmu suka nton naruto g?
    Kalo abang suka nton naruto
    Udah gitu ja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bapakku gasuka naruto sukanya shaun the seep

      uda gitu aja

      Hapus
  7. hmm kenapa kok jadi sedih ya may :(

    BalasHapus
  8. Dulu waktu masih kecil, aku juga sering memandangi langit. Terutama di malam hari. Dan tentunya juga ditemani sama bapak. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh pantes tulisanmu puitis semuaaaa..
      Beda sama aku yang keliatan banget bandelnyaaaa
      Hahahaha

      Hapus
  9. waktu kecil biasa main sendiri, entah kemana ngelayabnya suka2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu kecil aku maen barbie teruuss pernah sekali nyoba maen layangan sumpaahhh aku dimarahin bapak. makanya dari dulu pengen punya adek cowo biar ada yang bisa cs-an gitu maenan apa. Tapi yaaa bersyukur aja jadi anak tunggal. hehehehehe

      Hapus
  10. Kenangan dimasa kecil memang tidak bisa dilupakan. Apalagi sama keluarga, orang tua kita. Duh rasanya ingin bernostalgia terus. Terkadang tak percaya, sudah sebesar ini. Rasanya baru kemarin lulus SD..haha

    Jadi kangen bapak nih..he
    Tilfun ahh..

    Bapaku pahlawanku.hehe

    BalasHapus
  11. toss dulu sama Bapaknya yang juga penghobi scorpion, berarti jiwanya beda setipis silet dengan saya tuh....

    BalasHapus
  12. Saya jadi kangen sama bapak. Teringat dulu pernah terjadi perbedaan pendapat sehingga saya pergi ke Surabaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berati sebagian besar orang pernah konflik dan ga sepemikiran juga yaaaa sama bapak? ??

      Hapus
  13. ya ampun mbaaaa.. pengen ikut nyemplung di pantai nya meskipun gak bisa renang wkwk

    BalasHapus
  14. Oh Bapakmu suka Shaun the Sheep. Kalo bapak saya tertariknya Tom & Jerry hehe

    Soal beda pendapat, saya lebih sering sama Ibu saya. Dia yang lebih protektif ke saya. Tapi saya juga mikir hal yang sama. Kalo nggak dipaksain, nanti jamuran terus di rumah, nggak bakal dapet pengalaman baru.

    BalasHapus
  15. Mmmm... kenangan banget Bokap.. seru banget kayaknya..
    Aku sendiri malah nggak ingat kenangan waktu kecil bareng Bokap, habisnya Bokap-Nyokap sibuk, jarang ada waktu buat main.. :D

    #SalamKunjunganBalik

    BalasHapus
  16. Bapak memang harus prostek ketat melindungi anak perempuannya. jika tidak, bisa gaswat, bisa menjadi garong atau dimakan garong, ngomong-ngomong mana photo bapaknya ??

    BalasHapus
  17. Tipe bapak kita kayaknya hampir sama deh Haha
    Setiap mau pergi, pasti aja banyak ngelarangnya. Gaboleh pulang malam lah, tempatnya ga aman lah, temennya ga jago bawa kendaraan lah, ada aja alasannya. Bahkan sampai sekarang aja ada acara sama temen kampus, masih dianterin.
    Kadang suka sedih sendiri gitu kenapa punya ortu yang over protektif, tapi di sisi lain aku tau kalau dia sebenernya sayang sama aku...
    Yah begitulah Bapak!

    BalasHapus
  18. sama kayak bali lah kurang lebih, jakarta juga minggu2 ini diguur hujan. Kisah antara anak dan seorang figur ayah emang cukup emosional sih, ya :)

    BalasHapus
  19. Ah, aku juga dekat sekali sama Bapak. Kita udah kaya bff :) Btw, judulnya mirip judul novelku, ya, hihihi. Soal komentar kamu di blogku, BOLEH BANGET! Aku tunggu emailnya, ya. Ajak teman-teman lain juga boleh :)

    BalasHapus
  20. Kangen Nusa Lembongan, main babana boat, itu cruiser dan lainnya :-D

    BalasHapus
  21. huhuuhuuuuuu enak banget sih kaaaak
    kecilnya sering ke pantaaaai

    BalasHapus
  22. Bapak gaul ya, idolanya J-Lo. Iya kekhawatiran yang luar biasa kadang yang bikin bapak yang banyak ngelarang ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha
      lebih gaul lagi pas kita nonton harry potter bareng2 dari 1 sampe 4

      Hapus
  23. kasih sayang bapak yang sangat besar terkadang menjadikan si anak merasa di protek terlalu keras, menurut anak-anak....emang begitu sih bapak mah.

    kenapa males bw balik ya adminnya? apa karena blog saya loadingnya berat atau suguhan artikelnya yang salah ya?

    BalasHapus
  24. Nama kamu elok ?
    Atau maya?

    Aku nangis baca ini
    Bener bener nangis

    Aku jadi kangen sama ayah juga.

    Aku pun sama kayak kamu :")
    Waktu kecil suka denger ayah cerita, waktu kecil saking semangat denger ayah cerita sampe pernah ngompol di pangkuan ayah ketika ayah mau ke masjid. Dan doi marah marah ahhahahaa

    Abis gitu.. pas udah gede. Banyak perbedaan dan banyak debat .

    Dan sekarang.. aku merantau. Aku bebas, tapi aku rindu diaa.. Ahhh :')))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mayasithaaaa
      Elok itu dirumah kayak semacem "nduk" kalo di jawa

      Hapus
  25. Ya ampun, bapak juga suka scorpion? keren Mbak!! J lo juga? duh duh, keren habis deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi sekarang mah udah beda, ga keren lagi malah konservatif banget

      Hapus
  26. Saya pikir dari Denpasar ke surabaya ditemani Bapak, ternyata pas nyampek surabaya menelponnya dan memberi tau kalau sudah sampai di surabaya

    BalasHapus
  27. Gak minta uang sekalian mbak? Biasanya anak nelpon bapaknya kalo duitnya abis doang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bapakku sayangnya gapunya rekening dan gaptek setoran di bank. Nabungnya aja di bank keliling gituu.

      Jadi kalo aku pengen minta uang kudu pulang duluuu kan males bangett hhaahaha.

      Hapus
  28. Ada yang bialng bahwa bapakku pahlawanku, itu benar karena seorang ayah akan melakukan apapun untuk membuat anaknya bahagia

    BalasHapus
  29. Sebagian bapak memang kadang lebih protektif terhadap anak perempuan'y daripada Ibu, bisa jadi karena pengalaman yg dialami oleh anak gadis dri sahabat2'y, dari sisi kondisi sosial masyarakat sang Bapak lebih memahami jadi wajar kalau Bapk agak khawatir terhadap anak gadis tercintanya...tapi memang hal ini ada sisi lebih & kurang, yang penting hubungan anak & Ayah harus tetap dijaga keharmonisannya walaupun volume'y naik turun...

    BalasHapus
  30. Ah, baca postingan ini jadi pengin punya ayah juga.
    gimana rasanya? pasti bahagia banget ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bahagiaaa kita yang bikin

      tapi aku keseringan ngedepanin sebelnya kadang bahahahaha'
      please jangan dicontoh aku nakal emang

      Hapus
  31. Snorkling di nusa lembongan menyenangkan sekali. Airnya bening tosca gt seger dimata.

    Sampai skrg aku kdg masi bingung, bali ini ada gunung baturnya atau engga 😂😂, yang kuingat selalu cuma Gunung Agung

    BalasHapus
  32. waduh kok agak nyes ya bacanya :')

    bapak pasti protektif, apalagi anaknya cewek kan? wajar sih. btw, bapakku juga suka scorpion haha. aku tau beberapa lagunya scorpion, salah satunya ya wind of change itu.

    BalasHapus
  33. kintamani...

    salah satu tempat legendaris nih, waktu kecil pernah ke sana
    sampe sekarang kalo denger lagu Ebiet G.Ade (Nyanyian Rindu) jadi inget kintamani :)

    BalasHapus
  34. Nusa lembongan ini ngangenin, berenang eh diving bisa ketemu mola2 semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. ih iyaaa tapi kata temen ku lebih bagus Amed Karangasem kalo buat diving

      Hapus
  35. Gunung Kintamani itu pasti dingin ya mbak?

    BalasHapus
  36. Kok jadi ingin nangis ya baca ini. Mengingat bapakku nggak sepeduli itu saat kecil.. aku ingin figur bapak yang sesungguhnya,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti bakal digantii sama Tuhan yang lebih amazing, kali dapet suami yang yang ngasih kamu ini itu perasaan2 yang gakamu dapetin dulu digantii nanti dengan yang lebih luar biasa, siapa tahu aja kaann ya?? hehehe

      Hapus
  37. Si Bapak gaul, ngefansnya sama Jennifer Lopez. Beda sama Bapak aku, beliu ngefansnya Tasya Rosmala haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tasya rosmala itu yang nyanyi libur relay tiba itu bukan sih?

      Hapus