Hidup: lelucon yang tolol.

By mayasithaarifin.blogspot.com - Selasa, Oktober 13, 2020



Ada masanya ga paham kenapa orang bunuh diri padahal hidup begitu indah, bisa bermain, makan dan menonton tivi? Hal-hal seperti itu sempat membuat ingin hidup selama-lamanya, sebagai permulaan seribu tahun cukup. Kemudian semakin tumbuh, umur semakin tua, dan semua menjadi semakin kompleks setiap harinya. Tiba-tiba saja menyadari kematian adalah suatu penyelesaian masalah hidup yang paling mutlak. Titik. Dan entah, menjadi mafhum dengan mereka yang berani mati dengan cara bunuh diri. Tidak mudah. Pasti sakit sekali, iya, sekali, kemudian mati. Sementara hidup akan menghasilkan sakit yang berkali-kali dan seperti selamanya dan tidak akan pernah selesai kecuali dengan kematian.

Kenapa hidup? Kenapa tidak ada saja sekalian untuk mempermudahnya? Hahaha. Tolol sekali. Tolol sekali. Tolol sekali. Ketololan yang berkali-kali.

  • Share:

You Might Also Like

3 komentar

  1. Pernah baca tulisan, katanya, cara mati paling buruk adalah bertahan hidup. Sooooo hahaha

    BalasHapus
  2. Setuju ama Mas Firmansyah, ada yang bilang dari sekian banyak cara untuk mati, yang terburuk adalah dengan melanjutkan hidup.

    BalasHapus
  3. Apa yang saya yakini, kematian adalah awal dari kehidupan, tapi mati dengan cara yang benar. Berkah dalem.

    BalasHapus