Sebuah Catatan Tentang Jalan-Jalan

By mayasithaarifin.blogspot.com - Selasa, Februari 06, 2018


Sejauh ini aku belajar, di lingkungan sekitarku mempunyai spekulasi bahwa cewe dengan latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja, dia dalam status belum menikah dan pergi jalan-jalan/piknik, walaupun cuma beberapa kilometer dari tempat dia tinggal, kemungkinan besar cewe ini adalah;

  1. Pacarnya musti kaya
  2. Punya om-om
  3. Cewe nakal
  4. Ngga usah sok jomlo deh, punya cowo kaya musti.
Akhirnya, beberapa cewe yang aslinya pengin jalan-jalan/piknik membuat keputusan;
  1. Cari amanlah, dari pada banyak omongan jelek terus pusing. Nanti bikin malu keluarga dan orang tua. Banyak omongan ngga enak soalnya.
  2. Nikah ajalah, berharap biar bisa diajakin piknik suami, kalau pacar, kan ngga halal.
Sebenernya disadari atau ngga kita (cewe-cewe tersebut) cuma takut aja sama kemungkinan-kemungkinan yang belom terjadi dan lebih memilih aman dan ngempet keinginan buat pergi piknik. Dan yang sering terjadi ketika sudah terlanjur memilih opsi dua, eh, malah terjebak, malah makin ngga bisa kemana-mana, apalagi kalau sudah punya ekor, hidup makin repot, jadi muncullah keluhan-keluhan karena kurang piknik, karena dulu sebelum menikah salah satu idealisme yang suka muncul di kepala kalau punya pasangan halal adalah pergi piknik. Ini banyak terjadi nih. Terus sadar, enak single yah ternyata. Kenapa dulu ngga totalitas nikmati ya?

Jadi, ladies yang status KTP masih belum kawin, well, pack and go aja. Suka-suka para people-people berspekulasi apa, itu semua worth it dengan apa yang 'jalan-jalan/piknik' berikan ke kamu, ke hati dan jiwa kamu. Apapun itu, trust me, kamu bakal banyak belajar sesuatu.

Pernah ngebayangin ngga sih, ketika kamu sudah menikah, punya ekor dan kemana-kemana menjadi hal paling rempong, kamu punya kenangan-kenangan tersendiri bahwa sebelum waktu itu kamu pernah mempunyai waktu ini dan bukan kurang piknik, jadi kamu punya cerita ke ekor-ekormu nanti, bahwa kamu pernah memanfaatkannya dengan baik?! Setidaknya, kamu bukan mempunyai keluhan akan masa-masa waktu ini.

Sincerely,
Me
Dari cewe rumahan yang belum bisa kemana-mana dan pengin kemana-mana.

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. hhehehe..duh mba pastinya setiap cewe yang sudah pasangan/atau jomblo pengennya mesti jalan-jalan walapun sama teman kerabat/keluarga apalagi kalo di waktu weekend...mesti diisi dengan hari-hari yang indahh..hehhe

    BalasHapus
  2. Bener sih, lebih baik segera halal daripada pacaran. Selain bebas mau jalan-jalan, nggak dosa juga..he

    Aku rasa gimana orangnya sih, baik sebelum nikah ataupun tidak. Yang jelas kalau suami dan istri sama-sama punya misi yang sama dan berusaha untuk mewujudkannya bersama, aku rasa bisa. Sekalipun udah punya buntut..he

    BalasHapus
  3. Kalau masih single, alias lajang, nikmati saja explore, mau jalan2, ya jalan2. Nikmati masa muda dengan hal positif, gak usah takut dengan mulut orang2, ciri orang jaman now, cuma bisa nyinyir, jangan ambil pusing.

    Klo mw memutuskan menikah, biar aman, ya crilah pasangan yg lbh trbuka dan tdk egois, kebanyakan yg ad cwe2 trjebak dg pasangan egois, yg akhirnya stug dlm rutinitas memabukan tnp dipahami pasangan.
    Jd mumpung msh lajang, nikmati hidup dg koridor yg bnr smbil mncari pasangan hdp yg pas.
    Catatan penting, pakai earplug saja, buat halau nyinyiran manusia2 berlidah 2. 👍

    BalasHapus