Sebagai cewe single berumur 23 tahun. PDKT bukanlah hal baru dalam kamus aku, pacaran pun adalah hal biasa ya. Ya bayangin aja, anak SD jaman sekarang aja uda bisa pajang photo di feed instagram dengan hashtag 'Relationship Goals' apalagi aku, 23 itu bagi perempuan kampung uda kayak nenek-nenek uzur. Apalagi masih single.......
Ngomong-ngomong soal PDKT, mungkin di Indonesia sebagian besar cewe berada dalam posisi pasif ya, posisi yang di-PDKT-in.
***
Ada banyak cara cowo PDKT-in gebetannya. Tapi yang paling berkesan bagi aku adalah;
1. Yang ketika aku kasih kode "aku tidak menginginkan kita menjadi lebih" langsung jaga jarak. Kayak memutuskan tali pertemanan. Seolah-olah kayak doi ngomong "Daripada gajadian mending gasama sekali temenan deh".
Dan hal ini itu rasanya awkward banget, Guys! Misal sebelumnya kita bisa saling komentar santai di feed instagram atau status facebook terus jadi Ga. Atau yang paling awkward adalah saat ga sengaja ketemu di tempat tongkrongan dengan teman-teman lainnya, aku antusias "dada-dada" bersikap sebiasa mungkin kayak ke temen lainnya, doi cuma senyumin datar. Rasanya keki, boookk....
Hal seperti ini bisa berlangsung lama, tergantung sih. Tergantung seberapa lama doi bisa move on dan dapet gebetan baru.
Itu bener-bener ngebuat aku awkward banget. Belom apa-apa uda jadi mantan, mantan gebetan.
Untuk beberapa saat temen tongkrongan pasti akan ngebully aku dengan sebutan "Cewe PHP".
Ga enak kan?
2. Yang menjadikan kita seperti UN, ujian nasional. Mungkin cowo seperti ini sedang PDKT bukan hanya dengan satu cewe, tapi ada beberapa cewe lainnya. Jadi doi kayak menyeleksi siapa yang pantas di antara semuanya.
Bagi kita yang baper, mungkin akan jaga sikap. Jaim, anggun dan manis. Berpura-pura tidak menjadi kita yang 'sebenarnya' demi lulus seleksi jadi pacarnya. Dan ketika gasengaja keceplosan sedikit menjadi yang kita 'sebenarnya' dan itu gacocok di matanya. Doi illfeel, kita didiskualifikasi. Galulus a.k.a gagal.
Seketika pasti doi ga lagi rajin hubungin kita, mendadak jutek, atau males jalan bareng kita. Atau......
Belom apa-apa uda jadi mantan, mantan gebetan (2)
3. Yang awalnya ketika doi PDKT aku belom ada rasa, karena perjuangan PDKT doi yang lama-lama membikin hati aku mulai luluh, pada saat yang sama doi juga udah give up.
Ini juga ga enak!!!
Belom apa-apa uda jadi mantan, mantan gebetan (3)
4. Yang gaberani ngungkapin. Setelah sekian lama PDKT. Doi gebet aku, akunya juga uda OK. Tapi doi ga nembak-nembak. Udah berasa kayak jemuran. Digantungin.
Mungkin sebagian dari kita ketika mengalami hal tersebut akan menjadi bosan karena terlalu lama menunggu. Kemudian patah hati sebentar dan move on. (Termasuk aku). Dan sebagian lagi ada yang setia, menikmati hubungan tanpa status. Temen rasa pacar.
Kasus seperti ini kalau berhasil menjadi "Lucky I am in love with my bestfriend" Cukup so sweet, tapi kalau berhasil, berjalan lancar dan mulus ya, Guys! Kalau ga....
Belom apa-apa uda jadi mantan, mantan gebetan (4)
5. Yang manfaatin rasa sukaku. Doi tau aku naksir berat, kebetulan doi juga kesepian. Jadi menganggap "Ah, lumayan pake selingan". Aku suudzon sekali ya?.
Lalu ketika bosen cem-ceman, easy goodbye. "Kita apa? Pacaran juga ga!". It's the real PHP.....
Belom apa-apa uda jadi mantan, mantan gebetan (5)
Jahat? Iyah, jahat!
_________________________________________________________________
Untuk type nomer 2 itu memang benar-benar paling menjengkelkan menurut aku. Walaupun bukan di posisi 'yang baper' tapi bikin eneg. Beneran. Who do think you are, boy?
We are not a thing, we are girls. Imperfection. Sama halnya seperti cowo, cewe pun gasuka dibandingin dengan cewe lain, apalagi dengan cowo lain. Loh?.
Cowo sensi kayak ginian enak di'oh, cukup tau aja' dalam daftar pertemanan. Kalau doi mendadak jutek mah bersyukur. Walaupun 'terpilih' lebih enak di'reject' sekalian aja. Kalau kita dalam posisi ga baper loh ya!. Kalau kamu baper yaaa..... bersyukur juga, bersyukur karena 'terpilih'.
________________________________________________________________
Selamat menikmati masa PDKT, semoga berhasil :)