Percakapan season pertama. Di atas motor, di jalan menuju Bantul, Yogyakarta pada malam minggu yang ramai menjelang maulid Nabi.
Mayasitha; Pak, kok Maya ga pake helm, kita ga ditangkep-tangkep sama Pak Polisi?
Pimred; Kamu item sih, May, makanya ga keliatan!
____
Percakapan season kedua, terjadi di alun-alun selatan Yogyakarta saat melewati pohon beringin kembar, dimana mitos setempat mengatakan; apabila berhasil melewatinya, maka apa yang benar-benar kita inginkan akan terwujud.
Percobaan I
Pimred; May, coba buka tutup matamu!
Percobaan II
Pimred; May, kamu kemana heh?
Mayasitha; Hah, perasaan Maya sudah jalan lurus-lurus aja.
Pimred; Berarti kamu sering ditipu yah sama perasaan sendiri, makanya jomblo.
Mayasitha; Jadi, ayo coba lagi, Maya penasaran kayaknya ada sesuatunya gitu.
Percobaan III
Pimred; Yak, yak, abis ini ketemu jodoh nikah dah kamu!
Akhirnya cape
Pimred; Apa keinginanmu tadi pas berhasil ngelewatin?
Mayasitha; Ngga ada, ga menyerah karena penasaran aja, abis kayak yang ada sesuatu gitu. Sama kayak pas aku ke Brodobudur pas nyentuh Budha. Ngga ada aja, cuma seneng aja.
Pimred; Lah, emang boleh naik ke stupa?
Mayasitha; Ngga boleh, tapi tadi kan ceritanya Maya khilaf, dua kali malah dan kepegang semua.
Pimred; Duh kah.
Mayasitha; Alam semesta Yogyakarta dan Budha Brobudur punya utang mewujudkan permintaanku, dengan total tiga permintaan.
Pimred; Bagaimana bisa?
Mayasitha; Ya, karena aku berhasil melewati beringin kembar, dan dua kali berhasil memegang stupa Budha dalam candi.
Pimred; Apa kamu percaya?
Mayasitha; Ya, aku percaya Tuhan!