Aku, kamu, tanpa secangkir espresso.
Aku ke kedai kopi dan bertemu kamu lagi. Tapi, kali ini aku tidak memesan espresso atau apapun. Aku hanya sedang bosan dan ingin mengobrol dengan kamu. Aku banyak bertanya kepadamu seperti biasanya, menanyakan semua pertanyaan yang tiba-tiba muncul di dalam kepala, tentang apa saja pastinya.
Aku ke kedai kopi dan bertemu kamu lagi. Tapi, kali ini aku tidak memesan espresso atau apapun. Aku hanya sedang bosan dan ingin mengobrol dengan kamu. Aku banyak bertanya kepadamu seperti biasanya, menanyakan semua pertanyaan yang tiba-tiba muncul di dalam kepala, tentang apa saja pastinya.
"Apa kamu sepuluh tahun kemudian?"
"Kamu kenapa sih?"
"Apa kamu sepuluh tahun kemudian?"
"Kalau kamu bertanya lagi, aku akan jawab, aku hidup untuk hari ini. Kamu kenapa sih?"
"Kenapa aku?"
"Kamu selalu saja bertanya tentang hal yang membuatku menjadi berpikir lagi. Aku sedang memghindarinya, aku menghindari berpikir tentang apapun. Aku sedang ingin menjadi plagmatis"
2 komentar
sepuluh taun kemudian
BalasHapustidaaaak
Ah aku selalu suka dg tulisan-tulisan kyk gini mbak, bikin ngena di hati dan mikir 😬
BalasHapus