Hugo, Review Movie (2011)

By mayasithaarifin.blogspot.com - Selasa, Maret 07, 2017



Oke, aku tahu ini telat banget,  banget banget. Aku sudah lama lihat list film ini di website streaming movie online, tapi selalu terlewat karena tergoda oleh film lainnya. Hingga tadi, entah aku klik linknya.

Awalnya aku kira film ini tentang petualangan biasa dimana pemeran utama memecahkan rahasia yang drama atau misteri harta karun atau apa gitu... nyatanya, ah, seru pokoknya.

Film ini bener-bener recommend banget, masuk list favorit aku. Apalagi pemerannya adalah Asa Butterfield (as Hugo Cabret) yang juga menjadi pemeran utama di film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children, Jacob Portman. Kegantengan dan ke-imutan doi emang bikin hati bergetar.
Dulu pas jaman aku kecil pernah nonton The Polar Express, film animasi 3D 2004 yang keren banget dan Hugo ini lebih lebih lebih keren lagi.

Film 3D tahun 2011 ini diapdaptasi dari novel karya Brian Selznick yang berjudul The Invention of Hugo Cabret.

-menceritakan tentang anak cowo 12 tahun yang ditinggal mati oleh Bapaknya, seorang tukang jam di Paris yang meninggal dalam kebakaran di museum. Kemudian Hugo dibawa oleh pamannya yang bekerja menjaga jam di stasiun kereta api. Pamannya pecandu alkohol berat. Oleh pamannya Hugo diajarkan mengurusi jam di stasiun, setelahnya, dia ditinggalkan begitu saja di sana, di dalam jam di stasiun.

Akhirnya Hugo menjalani hidupnya sendirian di antara dinding stasiun, menjaga jam, mencuri makanan, kucing-kucingan dengan inspektur stasiun (Sacha Baron Cohen) dengan anjingnya yang galak, Maximilian-demi agar tidak ditangkap dan dimasukkan ke panti asuhan. Dan kegiatan geniusnya, memperbaiki sebuah robot (dulu, dia perbaiki dengan ayahnya tapi belum selesai) yang ditemukan ayahnya di museum-yang dipercaya robot itu dapat menulis (pesan ayahnya), sebuah otomaton rusak.



Dia suka mencuri bagian-bagian mekanik untuk memperbaiki otomaton dan menuliskannya di sebuah buku catatan.

Suatu hari dia tertangkap oleh pemilik toko mainan di stasiun, Georges Mellies (Ben Kingsley). Dia mengambil buku catatan Hugo dan mengancam akan membakarnya sebagai hukuman karena Hugo suka mencuri peralatan mekaniknya.

Tradaa....
Dari sinilah petualangan itu dimulai, Guys.

Hugo berusaha dong untuk merebut buku catatannya kembali, hingga dia bertemu dengan Isabelle (Chloe Grace Moretz), anak baptis Georges Mellies.




Serious deh, ceritanya ngalir banget, dari petualangannya yang diam-diam masuk bioskop buat nonton, pergi ke perpustakaan bareng-bareng, sampai akhirnya bertemu dengan Rene Tanbard, seorang penulis sejarah perfilman yang membuat mereka tahu bahwa Georges Millies bukan orang 'yang biasa', banyak rahasia yang dia simpan, termasuk hubungannya dengan otomaton yang sedang Hugo perbaiki.




Cerita-cerita sederhana tentang kegiatan di stasiun kereta api ini juga lumayan bikin nyes, tentang  inspektur stasiun yang galak tapi ga berani nyapa pujaan hatinya, si pedagang bunga. Atau pelukis tua dan pemilik toko roti yang mana  Hugo suka mencuri roti-rotinya.

Eits,
tenang, di film ini ga ada adegan frenchkiss antar anak kecil kayak di Karate Kid-nya Jaden Smith. Jadi aman banget kalo nontonnya bareng sama keponakan yang unyu-unyu dan belum cukup umur. Hehehe..


Jreng jreng jreng....
Jangan details banget ya review plotnya, biar makin penasaran buat nontonnya. Dijamin film ini ga mengecewakan, terbukti film ini dinominasikan 11 penghargaan di Academy Awards di tahun 2012, 5 penghargaan berhasil dimenangkan; best sound mixing, best sound editing, best art direction, best visual effect dan best cinematography.


Di film ini juga ada cuplikan-cuplikan tentang pembuatan film di era 1800an, jadi bisa nambah wawasan.

Ada quotes yang aku suka dalam film ini yang bikin kita cukup ngerenungin tentang tujuan hidup kita;

Hugo Cabret: I need to know what this means!
Isabelle: I wonder what my purpose is...
Hugo Cabret: Everything has a purpose, clocks tell you the time, trains takes you to places. I'd imagine the whole world was one big machine. Machines never come with any extra parts, you know. They always come with the exact amount they need. So I figured if the entire world was one big machine... I couldn't be an extra part. I had to be here for some reason. And that means you have to be here for some reason, too.

ok, Guys, just check it out and please enjoy : )






  • Share:

You Might Also Like

6 komentar

  1. film lama, yang nggak kalah kualitas ceritanya ya mbak

    BalasHapus
  2. salah satu film favorit nih. Pas dia mulai ngumpulin komponen robotnya itu deg2an, lalu pas kebongkar rahasianya masa lalu si ben kingsley jadi takjub. ternyata bikin film jaman dulu itu kayak dianggap sulap wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahhaha iyah, kayak pake magic-magic ala harry potter gitu yaaa

      Hapus
  3. pernah nonton ini dulu banget di bioskop
    emang pure film anak2 sih, buat aku rada datar ceritanya meskipun gambarnya cakep

    BalasHapus
    Balasan
    1. nonton lagi,
      nopntonnya bareng anak-anak biar makin seru jadi bisa mengedukasi juga. kaan lumayaann.
      soalnya miris sama tontonan anak jam sekarang, india antepeee. yaawwoohh :(

      Hapus